Galeri

Avenger_14 (the secret)

Title : Avenger (the secret)

Part : 14

Rate : M

Cast : Dongbangshinki (main) n others, Genderswitch for Jaejoong, Junsu, Heechul.

Warning : OOC, NC, FF ini milik saya, saya tau idenya pasaran dan ceritanya monotone. Jadi harap bersabar dengan kekurangan FF abstrak saya ini. . .DON’T LIKE DON’T READ, yang BACA WAJIB KOMEN. .GAK TERIMA CACIAN atau MAKIAN. . .TIDAK begitu memperhatikan EYD, terdapat kata kasar, DON’T BE SILENT READER. . .jangan pernah copi cerita saya. .

. . . . . . . . . . . . . . .

Annyeong. . .saya kembali melanjutkan avenger. . .ada yang masih nunggu ff ini kah? *enggak* T_T hikkss. . .

Eumb. . .mian untuk update yang terlalu lama, sekali lagi saya tidak punya waktu se free dulu lagi. dulu saya bisa update seminggu tiga kali, tapi sekarang saya hanya bisa update seminggu sekali. .

Makasih untuk semua komentar dichap sebelumnya. . .komen lagi yah 😉

Baiklah. . .langsung saja. . .selamat membaca, jangan lupa klik komen dan tinggalkan komentar kalian. . jangan jadi silent readers peulisshh. . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . .

“I wanna next round here baby” ucapnya kemudian meraih kaki kanan Junsu dan melingakarkan ditubuhnya.

Junsu mengangguk, dia semakin mendekatkan tubuhnya pada Changmin dan memeluknya erat. Tak selang lama, suara desahan dan erangan keluar dari mulut Junsu.

. . . . . . . . . . . . . . . .

Di suatu tempat bercahaya remang, seorang laki-laki duduk di sebuah sofa merah panjang. Menyandarkan kepalanya pada punggung sofa, tangan kanannya memegang sebuah botol berisi cairan berwarna kuning keemasan, tangan kirinya memeluk pinggang seorang wanita berpakaian minim yang menunjukan sebagian lekuk indah tubuhnya.

Bibir sang wanita sibuk mencumbu lehernya, sedangkan dia seolah bersikap tak perduli dengan perlakuan sang wanita. Dia tetap meneguk isi minuman dalam botolnya.

“oppa~ hentikan acara minummu” rengeknya

“wae? apa kau bisa memuaskanku, menghilangkan rasa sesak di dadaku seperti minuman ini?”

“aku bisa memberikan apa yang kau mau”

Yoochun meletakan botol minumannya, kemudian menoleh kearah sang wanita.

“buktikan ucapanmu” ucap Yoochun

“dengan senang hati, bawa aku ke mana pun, ke tempat di mana aku bisa memberimu apa yang kau mau malam ini” jawabnya

Yoochun melepas pelukan sang gadis, berdiri dan merapikan pakaiannya, “ikut aku” ucapnya memerintah sang wanita.

. . . . . . . . . . . . . . .

Di sebuah ruangan berdinding kaca, seorang lelaki berwajah kecil, dengan kulit kecoklatan tengah menikmati tubuh seorang wanita cantik yang kini menaiki tubuhnya. Keringat membasahi tubuh atletisnya, begitupun dengan tubuh berisi wanita di atasnya.

“aahhh. . .Yunn” desah Jaejoong sembari memejamkan matanya. Yunho bangkit dari posisinya, dia duduk memeluk Jaejoong, pinggulnya bergerak seirama dengan gerakan yang Jaejoong ciptakan. Yunho merebahkan tubuh Jaejoong, menaikan kedua kaki Jaejoong pada bahu kirinya kemudian kembali menggerakan pinggulnya dengan kasar.

“aarrrgghhh. . .Yunn. .fashhtterr”

“sshhh Jae”

“haaahhh. . .sebentar lagiihh. . “ desah Jaejoong, “haahh lebihh cepatthh. .”

Yunho memompa kejantanannya lebih cepat dan kasar, erangan dan desahan Jaejoong semakin jelas terdengar. Kewanitaannya semakin basah, otot-ototnya mencengkram kuat kejantanan Yunho.

“aahhh. . .Yunnhhoohhh. . .akkuhh. . .aarrghhhh” tubuh Jaejoong menengang, cairan hangat keluar dari tubuh Jaejoong. Keringat semakin membasahi tubuhnya, napasnya semakin tersengal. Yunho mengehentikan kegiatannya, memberi kesempatan pada Jaejoong untuk menikmati orgasmenya.

Jaejoong membuka mata sayunya, bibir merah bengkaknya sedikit terbuka dan terus mengais udara untuk mengisi paru-parunya. Jaejoong menurunkan kakinya dari bahu Yunho, kemudian mengeluarkan kejantanan Yunho. Dia membenarkan posisinya, kemudian berbalik, bertumpu pada siku dan lututnya.

“Yunn. . .” panggil Jaejoong, kepalanya menoleh kearah Yunho, jemari tangan kirinya membuka daerah kewanitaannya, menunjukan liang merah yang sangat basah dan berkedut. “masukkann” pinta Jaejoong

Yunho menuruti permintaan Jaejoong, dia mendekatkan kejantanan besarnya. Menggesek daerah kewanitaan Jaejoong.

“haahhgg please, Yun. . ” rengek Jaejoong.

“sshhh. . .” desis Yunho saat memasukan kembali kejantanannya, kewanitaan Jaejoong yang basah memudahkan pekerjaan Yunho, tak perlu waktu lama, kejantanan besar dan berotot milik Yunho tertanam sempurna di liang basah Jaejoong.

“haahh. . .aahhh” ucap Jaejoong tersengal, “Yunhh. . .move”

Yunho menggerakan pinggulnya, memompa kewanitaan Jaejoong dengan cepat. Jaejoong terus mengerang dengan perlakuan Yunho, dia mendongakan kepalanya. Bayangan tubuhnya dan tubuh Yunho yang bergerak cepat terlihat jelas di cermin.

“Yunnhhh” panggil Jaejoong. Yunho membuka matanya, Jaejoong meraih tangan kiri Yunho, membawanya ke payudara sintalnya yang terus ikut bergerak akibat gerakan tubuh Yunho.

“aahh. . .” Yunho meremas payudara Jaejoong.Tubuh mereka semakin memanas. Jaejoong sedikit menegakan tubuhnya, Yunho membantu pergerakan Jaejoong. Kini Jaejoong bertumpu pada kedua lututnya, tangannya mengalung indah di leher Yunho. Dalam posisi ini tubuh Jaejoong terlihat jelas dari cermin. Rambut coklat panjangnya berantakan, matanya memandang sayu, bibir merah bengkaknya, leher jenjang dan dadanya yang penuh dengan tanda kemerahan, payudara sintalnya yang terus bergerak, kedua pahanya terbuka, memperlihatkan daerah kewanitaannya yang terisi penuh oleh kejantanan Yunho.

“sshhh. . .Yunnhhh” desis Jaejoong saat jemari Yunho memainkan klitoris Jaejoong. Cairan putih terus keluar dari kewanitaan Jaejoong, bahkan sebagian ikut menetes dengan pergerakan Yunho.

“arhh. . .” erang Jaejoong sembari menggelengkan kepalanya, “Yunniieehh. . .cepat, aakkkhh”

“sshhh. . .sebentar lagih Jae”

Kejantanan Yunho semakin membengkak, terasa keras dan berkedut di dalam liang basah Jaejoong.

“aahhh. .Yunnhhooh . .ouuhh. . .”

“eeuuhh sshhh Jaeehh”

“aarrgghhh” erang panjang mereka, sperma Yunho semakin memenuhi kewanitaan Jaejoong. Napas mereka tersengal, Jaejoong ambruk bertumpu pada sikunya. Cairan putih terus keluar dari daerah sensitivenya menuruni paha dalamnya.

Yunho mengusap cairan yang keluar dari tubuh Jaejoong, perlakuan Yunho menimbulkan getaran pada tubuh Jaejoong.

“Yun. . .” panggil Jaejoong sembari menggelengkan kepalanya, menolak perlakuan Yunho.

Mengerti maksud penolakan Jaejoong, Yunho segera berdiri, membuka pintu pakaian Jaejoong, kemudian mengambil asal salah satu kain yang Jaejoong punya. Yunho memeluk tubuh Jaejoong, menutupi tubuh Jaejoong kemudian membopongnya menuju kamar.

Yunho membuka pintu kamar Jaejoong, “Yun. . . bawa aku ke kamar mandi. Tubuh ku lengket” pinta Jaejoong. Yunho menuruti permintaan Jaejoong, dia menurunkan tubuh Jaejoong di bawah shower, Jaejoong melepas kain yang menutupi tubuhnya, tak selang lama aliran hangat air mengguyur tubuhnya. Yunho memeluk erat tubuh Jaejoong dari arah belakang, Jaejoong menyandarkan kepalanya pada bahu kanan Yunho. Jaejoong meraih tangan Yunho yang melingkat di perutnya, membawanya menuruni tubuhnya. Jaejoong sedikit membuka kedua kakinya, “Yun. .vagina ku lengket” rengek Jaejoong pada Yunho, Yunho membasuh kewanitaan Jaejoong, mengorek cairan kental yang memenuhi liang senggama Jaejoong. Napas Jaejoong kembali tak beraturan, tubunya menggeliat dipelukan Yunho. “aahh. . .cukupp” ucap Jaejoong.

Jaejoong melepas tangan Yunho, kemudian berbalik menghadap Yunho. kini Jaejoong memeluk erat tubuh Yunho kemudian mencium bibir tebal Yunho. Puas berciuman, Jaejoong menurunkan tubuhnya menyusuri tubuh kekar Yunho, an kini dia berjongkok di depan Yunho. Jemari tangan kirinya menggenggam kejantanan Yunho yang mulai menengang. Lidahnya ia julurkan menjilati kepala kejantanannya.

Yunho berdesis dengan perlakuan Jaejoong. Jaejoong membuka mulutnya, memasukan kejantanan Yunho kedalam rongga hangatnya. Terus mengulum dan memompanya hingga ukuran maksimal. Jemari tangan kiri Jaejoong menyusuri tubuhnya sendiri, matanya sayu memandang Yunho.

Jaejoong mengerang saat jemari lentiknya mempenetrasi kewanitaannya sendiri. Getaran suara Jaejoong membuat rangsangan tersendiri bagi Yunho. Jaejoong semakin bersemangat memompa kejantanan besar Yunho yang terus mengeluarkan precumnya.

Kewanitaannya semakin terangsang dengan gerakan yang ia ciptakan sendiri, kejantanan Yunhopun terus berkedut, Jaejoong melepas kulumannya, kemudian memompa kejantanan Yunho dengan tangannya, tak selang lama Yunho mengeluarkan spermanya. Mulut Jaejoong terbuka lebar, menampung cairan putih yang Yunho keluarkan.

Setelah yakin cairan Yunho habis tertelan, Jaejoong kembali berdiri, tangannya masih sibuk meremas kejantanan Yunho, membuatnya menegak kembali. Bibirnya mengunci rapat bibir Yunho. Yunho membawa jaejoong dalam ciuman panasnya. Tangan Yunho bergerak menyusuri tubuh ramping Jaejoong, meremas dan memelintir nipple Jaejoong. Jaejoong mengerang dalam ciumannya, jujur dia menikmati setiap perlakuan dan sentuhan yang Yunho berikan.

Jaejoong melepas ciumannya, kemudian berbalik memunggungi Yunho, dia melebarkan sedikit kakinya, badannya merunduk, kedua tangannya bertumpu pada dinding di depannya.

“Yun. .wanna next round” ucap Jaejoong seductive. Tanpa diperintah dua kali, Yunho segera memasukan kejantanannya pada kewanitaan basah Jaejoong. “aahhh”

Erangan jaejoong semakin jelas terdengar, Yunho memompa kewanitaan Jaejoong dengan cepat dan kasar. Air yang terus mengguyur tubuh mereka menambah kesan erotis yang mereka ciptakan.

“ouuhh. . .Yun. . soo big” ucap Jaejoong. .”love it”

“what?” ucap Yunho

“eeuuhhh. . .aahh. . .akuhh menyukainyah”

“apa Jae?” ucap Yunho tanpa menghentikan hujamannya pada titik sensitive tubuh Jaejoong

“aahh. . .akuh menyukai penismuh”

“hhmm?” gumam Yunho

“aahh. . .aku menyukainya, aku menyukai saat kau memasukiku, memenuhi vaginaku, memompanya dengan kasar dan menumbuk titik sensitive kuhh. . .”

“love it too Jaee” gumam Jaejoong

“haahhhgg. . . Yunnhh. . .lebih cepatthh”

“sshhh. . . .aku ingin keluar Jaee”

“di dalam, keluarkan semuanyahhh. . “

“sshhh. . .Jaehhh”

“ouhh. . .Yunieehh. . .make me creampie”

“arrhhh. . .Jaeehh”

“Yunnhhooohhhh” pekik Jaejoong saat Yunho terus menumbuk g-spotnya dan Jaejoong mencapai kembali orgasmenya.

“haahh. . .sebentar lagi Jaeehh”

“euummbbhh. . .Yunnhh. . .aahhh”

“ssshhh. . ..aaarrghhhh” Yunho menumbuk kuat kewanitaan Jaejoong, mengeluarkan spermanya, memenuhi liang basah Jaejoong. Tubuh Jaejoong melemas, kakinya tak mampu menopang berat tubuhnya lagi. Yunho memeluk erat tubuh Jaejoong, tak membiarkannya ambruk.

Setelah beristirahat sebentar, Yunho membasuh tubuh Jaejoong dan tubhnya sendiri. Mengeringkan tubuh mereka dan memakai bathrobe mereka. Yunho menggendong Jaejoong ala bridal style, membawanya ke ranjang besar miliknya.

Yunho menurunkan tubuh Jaejoong perlahan. “kau ingin minum?” tawar Yunho, Jaejoong hanya mengangguk. Yunho mengambil sebotol wine yang tersedia di atas meja lengkap dengan gelasnya.

Yunho menuang winenya, kemudian memberikannya pada Jaejoong. Jaejoong menyandarkan tubuhnya pada kepala tempat tidur. Kemudian meneguk wine merahnya, begitu pula dengan Yunho. Puas minum, Jaejoong meletakan gelasnya pada meja nakas di sampingnya. Yunho beranjak ke samping Jaejoong, ikut menyandarkan punggungnya pada kepala tempat tidur.

Jaejoong mencondongkan tubuhnya, menyandarkan kepalanya pada bahu Yunho. Yunho memeluk pinggang Jaejoong, Jaejoong memejamkan matanya. Menikmati moment yang mereka ciptakan.

“Yun. .” panggil Jaejoong tanpa membuka matanya.

“eumbb” gumam Yunho menanggapi panggilan Jaejoong

“jika aku memintamu untuk ikut bersamaku, apa kau akan ikut?”

“ne”

“kau tak menanyakan ke mana aku membawamu?”

“ani”

“wae?”

“karena aku mencintaimu Jae”

Jaejoong membuka matanya, “jika aku memintamu untuk memilih antara aku dan orang tuamu, siapa yang akan kau pilih?”

Yunho terdiam

“sulit bukan?” ucap Jaejoong, “kau mencintaiku, tapi kau juga tak bisa meninggalkan orang tuamu begitu saja bukan?”

“aku memilih kalian”

“tak ada dua pilihan Yun” ucap Jaejoong kemudian tersenyum sinis.

“jika aku bisa mempertahankan kalian mengapa tidak?”

Jaejoong mengangguk.

“kau pilih aku yang mengandung anakmu atau kedua orang tuamu?”

“tentu kau dan anakku”

“eumb. .jika aku benar-benar memintamu untuk meninggalkan orang tuamu, apa kau akan meninggalkannya?”

“jika meninggalkan mereka bisa membuatku hidup selamanya bersamamu, aku akan melakukannya”

“wae?”

“karena aku ingin meraih masa depanku denganmu”

“Yun, kau pernah membayangkan keluargamu pergi meninggalkanmu selamanya?”

“ani”

“jika keluargamu pergi selamanya, karena orang lain yang menyebabkannya bagaimana? Apa kau akan membalasnya?”

“selagi aku bisa, kenapa tidak” jawab Yunho, “kenapa bertanya seperti itu?”

“ani, hanya ingin bertanya saja” ucap Jaejoong sembari membalas pelukan Yunho.

“Yun, kau ingat perjanjian yang kita buat?”

Yunho mengangguk

“kau akan menuruti semua keinginanku bukan?”

Yunho kembali mengangguk, “kau sudah memutuskan apa yang kau pinta?”

Jaejoong mengangguk

“apa?”

“aku ingin kau tetap bersamaku, dalam kondisi apapun. Tanpa pengecualian. Bagaiamana?”

Yunho tersenyum, “aku bisa melakukannya”

“benarkah?”

Yunho mengangguk.

“Yun. .jika aku benar-benar hamil bagaimana?”

“aku akan bertanggung jawab”

“kau akan hidup bersamaku?”

“tentu”

“meskipun kau kehilangan anggota keluargamu?”

“maksudmu?”

“hah. .aniya, aku hanya asal bertanya” ucap Jaejoong kemudian menegakan tubuhnya dan menghadap Yunho, “aku mengantuk”

“tidurlah”

“peluk aku selama aku tidur” pinta Jaejoong

Mereka membenarkan posisi mereka, Jaejoong tidur menghadap Yunho, menempelkan wajahnya pada dada bidang Yunho. Yunho memeluk tubuh Jaejoong, member kenyamanan pada Jaejoong dan cara inilah yang Yunho lakukan untuk mengusir ketakutan Jaejoong pada mimpinya.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Pagi menjelang, di sebuah kamar hotel yang begitu mewah seorang wanita tidur berbantalkan dada seorang lelaki berbadan tegap. Sang lelaki memeluk tubuhnya erat.

“euuuhh” leguh sang wanita, dia mengerjapkan matanya. Mencoba menyesuaikan dengan kondisi cahaya. Dia mendongakan wajahnya, menatap pasangannya yang masih tertidur lelap, mengusap pipinya perlahan, “Minnie, bangun” pintanya namun tak mendapat respon.

“Changmin oppa~ bangun” ucapnya lagi, lelaki yang dipanggil Changmin itu tak kunjung membuka matanya, dia melah memeluk tubuh sang wanita semakin erat.

“aaa~ bangun” rengeknya

“Junsu aku lelah, masih ingin tidur, masih ingin memelukmu”

“ck. . .harusnya aku yang bilang lelah, selangkanganku sedikit nyeri”

Changmin menyeringai, kemudian membuka matanya. Dia menatap Junsu, kemudian membalik posisinya, menindih tubuh mungil Junsu.

“kau bilang lelah? Kau hanya mendesah baby” ucap Changmin sembari mengulum bibir merah Junsu.

“dan kau bilang selangkanganmu nyeri? Benarkah? Apa dengan membelainya seperti ini bisa menghilangkan nyerinya?”

“sshhh. . .aahhh. .oppaahh~”

“atau kau ingin aku mengagahimu lagi, agar kau merasakan nikmat?”

“aahhh. . anniihh”

“yakin menolak, ku rasa kau mulai basah baby”

“sshh. . .jangan pagii ini”

“okey, malam nanti” ucap Changmin kemudian mengakhiri kegiatannya di kewanitaan Junsu.

“Min, aku rindu pada Jaejoong” ucap Junsu

“kau bisa menghubunginya”

“handphonenya mati”

“eumbhh. . .mungkin nanti kita akan bertemunya di Amerika”

“benarkah?”

Changmin mengangguk

“Jaejoong akan berkuliah di sana juga?”

“ku rasa begitu”

“eumb. . .” gumam Junsu

“wae?” Changmin menoleh kearah Junsu

“kau tak boleh kembali padanya”

Changmin tersenyum, “bukankah aku sudah memilikimu? Dan itu lebih dari cukup untukku” jawab Changmin kemudian mengecup bibir merah Junsu.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Siang hari, di sebuah rumah sakit terbesar di kota Seoul. Seorang lelaki tampan duduk bersama dengan orang-orang lainnya yang ingin memeriksakan kesehatannya.

“tuan Park Yoochun” seorang suster memanggil nama seseorang.

Seorang lelaki bernama Park Yoochun itupun berdiri dari duduknya, kemudian berjalan mendekati sang perawat dan memasuki ruang periksa.

Di sebuah ruangan bercat serba putih, Yoochun duduk disebuah kursi bersama dengan sang dokter yang sedang menanyainya beberapa pertanyaan. Setelah selesai dia segera berbaring di bed pasien yang tersedia. Seorang perawat dengan teliti menukur tekanan darahnya. Setelah selesai, dokter segera mendekatinya.

Sang dokter menempelkan stetoskopnya pada dada Yoochun, mendengarkan dengan seksama irama jantung dan napas Yoochun.

Kemudian dia menekan bagian perut atas sebelah kiri, Yoochun sedikit merintih.

“sakit?”

Yoochun mengangguk.

“sejak kapan kau memakainya?” tanya sang dokter

“lima tahun lalu, dulu saya pernah berhenti memakainya. Tapi beberapa bulan belakangan ini saya memakainya lagi”

“suntikan? Hisap? Atau pil?”

“lebih sering dengan menghisapnya”

“bagaimana dengan alcohol?”

“hampir setiap hari” ucap Yoochun

Sang dokter hanya menganggukan kepalanya. “bersedia untuk melakukan USG abdomen?  Sebuah pemeriksaan untuk melihat keadaan sekitar perut anda”

“ne” jawab Yoochun

“mari ikut saya”

Yoochun mengikuti sang dokter, dia memasuki ruangan disebelahnya.

“silahkan berbaring” pinta sang dokter, “naikan saja kaosnya” lanjutnya

Yoochun mengikuti perintah sang dokter, dokter Lee yang berperawakan tegap itupun segera memeriksa Yoochun kembali, dia memberikan gel pada perut Yoochun,  kemudian mendekatkan sebuah alat dan meletakannya pada perut Yoochun, menggerakannya dan sedikit memberikan tekanan.

Di monitor, terpampang gambar kehitaman yang yakin orang awam tak  mengetahui apa yang tertera.

Setelah memeriksa, dokter Lee kembali duduk pada bangkunya, disusul oleh Yoochun.

“lalu bagaimana dok?”

“dari palpasi yang saya lakukan, hati anda mengalami pembengkakan dan hasil USG pun juga demikian. Saya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan saya sarankan anda untuk beristirahat beberapa hari di rumah sakit. Bagaimana?”

“apa harus seperti itu dok?”

“itu jika anda tidak menolak, semua bergantung pada anda. Saya hanya menyarankan”

Yoochun berpikir sejenak, “ne, saya rasa tak masalah”

. . . . . . . . . . . . . . .

Siang hari, Jaejoong mengamati Yunho yang masih terlelap. Jaejoong sudah berpakaian rapi, mengenakan gaun putih selutut ddengan rambut coklat panjang yang dia uraikan. Dia mengambil sebuah surat kabar yang terbit pagi ini, kemudian meletakannya di meja nakas, diatasnya dia menaruh sebuah kumpulan artikel yang dijilidnya rapi, lalu dia mengeluarkan ponsel Yunho dari dalam tasnya, meletakannya di atas surat kabar. Kemudian dia mengambil secarik kertas dan meletakannya di batal yang dia pakai semalam.

Jemari lentiknya menyusuri wajah Yunho, badannya dia condongkan kearah Yunho kemudian mengecup kening Yunho.

“bye Yunho” ucap Jaejoong kemudian berjalan perlahan keluar dari kamar.

Di luar gedung apartement, sebuah sedan mewah telah menanti Jaejoong. Jaejoong segera memasukinya. Di dalamnya terdapat Siwon dan Heechul.

“hari ini kau terlihat sangat canti Jae” ucap Heechul

“asal eonni tahu, aku selalu cantik” jawab Jaejoong sebal.

Heechul terkekeh mendengarnya. Mobil itupun segera beranjak.

“Siwon oppa, aku tak menyangka kau mengijinkan Heechul eonni menggoda appa Yunho”

“Heechul yang memintanya sendiri, dia bilang ingin melakukannya untukmu”

“benarkah?” tanya Jaejoong pada Heechul

“kau tahu, aku sangat menyayangimu dan aku melakukan semuanya untukmu Joongie” jawabnya

“aa. . .gumawo” ucap Jaejoong sembari memeluk Heechul

“dan k au harus tahu, bagaimana ekspresi nyonya Jung saat melihat suaminya sedang bercumbu denganku”

“ahh sayang sekali aku tak melihatnya” jawab Jaejoong pura-pura sedih, “lalu bagaimana?”

“yah, setidaknya aku berhasil mendapatkan perhiasan mahal dan jutaan won uangnya”

“woaa. . .” jawab Jaejoong antusias.

“lalu apa yang kau dapat dari Yunho mu itu?”

“kalian akan melihatnya, se-ge-ra” jawab Jaejoong.

“aku tak sabar” ucap Siwon

Mobil mereka terus melaju di jalanan kota Seoul, sesampainya di depan gedung Jung corp, mobil itu berhenti. Jaejoong dan Siwon segera turun memasuki gedung. Mereka naik ke lantai paling atas untuk bertemu sang direktur perusahaan.

Pintu dari kayu bercat hitam itu pun terbuka, menampilkan sebuah ruangan luas yang terlihat mewah.

“annyeonghaseyo” ucap Jaejoong ramah

Seorang lelaki setengah baya memutar tubuhnya. Ya, dia adalah tuan Jung, pemilik perusahaan Jung corp, ayah Jung Yunho.

“Jaejoong” ucapnya.

“ne, Kim Jaejoong imnida” ucap Jaejoong disertai senyuman manisnya, “eumb. .atau aku harus memperkenalkan diriku sebagai Dong Jae Jung?” lanjutnya

Tubuh Tuan Jung atau Jung Ki Ho menegang mendengarnya.

“ajushi, kau masih mengingatku bukan?” ucap Jaejoong polos

“aku yakin iya, bukankah dulu kau cukup sering menggendongku? Ahh entahlah, itu yang ku ingat dulu dan aku yakin kau mengharapkan tak bertemu denganku lagi bukan?” ucapnya

“Jaejoong” gumamnya

“oh ya, apa kau masih ingat dengan Hyun Joong?  Kakak ku, bukankah kau yang mencelakainya? Kau yang membuatnya tenggelam dan tewas. Kau tak berniat menyelamatkannya, kau membunuhnya.” Ucap Jaejoong sarkastik.

“dan kedua orang tuaku, kau membakar rumah kami. Kau menyiksa ummaku, menyayat wajah ummaku di depan appaku sendiri. Kemudian kau menghabisi nyawa mereka, kau memporak porandakan rumah kami kemudian membakarnya. Aku melihat semuanya, aku mendengar jerit kesakitan merekam dank au pun ingin membunuhku tapi sayang sekali, Kangin menyelamatkanku. Dia membawaku pergi” lanjut Jaejoong

“lalu Kibum? Gadis cantik yang malam itu kau ‘kotori’ dan kau siksa. Kau masih ingat bukan? dia terus menangis dan menjerit, tapi kau tak memperdulikannya, aku mendengar semuanya, aku mengingatnya. Bahkan aku melihatmu membunuhnya saat di rumah sakit. Kau membuatnya tak bisa bernapas. Kau pembunuh, kau membunuh seluruh keluargaku, kau mengambil apa yang bukan menjadi hakmu, kau iri terhadap appaku dan sekarang, aku kembali. Aku bukan Dong Jae Jung kecil yang terus merengek, tapi aku Kim Jaejoong, aku kembali untuk mengambil apa yang sudah kau rampas, dan aku akan membuatmu merasakan kehilangan seperti apa yang aku rasakan.”

“Jae, semuanya sudah berlalu” ucapnya

“ne, semua sudah berlalu dan sekarangpun akan segera berlalu. Kau bukan siapa-siapa lagi. Perusahaan ini telah menjadi milikku”

“tidak, kau tak bisa mengambilnya”

“benarkah, tapi kau tak memiliki saham yang cukup lagi di sini. Aku pemilik saham terbesar di sini, dan semua investormu telah berada di bawah kendaliku. Begitu juga dengan istri dan anakmu. Oh ya, apa kau tak ingin mendengar suara istrimu? Mungkin saja dia sedang tersiksa di rumah sakit”

“apa yang kau lakukan dengan istriku?” bentaknya

“aku tak melakukan apapun, bukankah aku sedang berada di sini?”

“kau” ucapnya emosi, kemudia menampar keras pipi Jaejoong

“Jae” ucap Siwon khawatir

“ahjusi, kau menyakitiku” ucapnya polos ” hah. . .semoga istri dan anakmu baik-baik saja dan masih bisa kembali bersamamu” ucap Jaejoong kemudian memutar tubuhnya, “oh ya, aku hanya ingin mengatakan. Bahwa mulai hari ini kau harus keluar dari perusahaan ini, karena besok pemilik baru akan datang” lanjut Jaejoong kemudian keluar dari ruangan.

. . . . . . . . . . . . .

Jaejoong melangkah pasti di koridor rumah sakit. Dia berjalan menuju ruang rawat umma Yunho.

Sampai di kamar no 617 dia segera membuka pintunya, di atas ranjang rumah sakit, seorang wanita paruh baya tengah berbaring, lengkap dengan alat kesehatan yang menempel di tubuhnya.

“umma” panggil Jaejoong

Seseorang yang dipanggil Jaejoongpun membuka matanya. Matanya membelalak melihat kehadiran Jaejoong bersama dengan wanita yang pernah dicumbu suaminya.

“Jae, usir wanita itu keluar” ucapnya tersengal.

“siapa? Heechul eonni? Ouh. . umma sudah mengenalnya, baguslah. Dia sudah ku anggap sebagai kakak ku sendiri” ucap Jaejoong santai

“di. .dia”

“eumb. . .dia kenapa? Oh, ya kenapa umma bisa berada di sini?” tanya Jaejoong

Chaerin tak bisa menjawab lagi, dadanya terasa sesak.

“umma, apa kau pernah melihat ini?” tanya Jaejoong sembari menyodorkan beberapa lembar foto. Foto suami Chaerin dengan beberapa wanita, salah satunya Heechul.

“Jae, ap. .apa maksudmu?”

“ckk. . .harusnya aku sendiri yang menggoda Tuan Jung, benarkan eonni?” ucap Jaejoong

Chaerin menatap Jaejoong, air matanya keluar seketika.

“ssttt. . .umma jangan menangis. Bukankah dulu umma juga pernah menggoda Yong Bae? Umma pernah menjebaknya bukan? wae? apa kau masih bingung? Haahh. . .ternyata kau melupakanku begitu saja. aku Dong Jae Jung. Apa kau ingat?”

Napas Chaerin semakin tercekat.

“bukankah dulu kau menjebak appaku dan sekarang kau merasakannya bukan? kau merasakan bagaimana sakitnya saat suamimu berselingkuh dengan wanita lain. Ck. . aku tak menyangka jika kau memiliki sakit jantung. Apa Jantungmu terasa sangat sakit sekarang, kenapa kau tak bicara?” ucap Jaejoong.

“ahh.  . umma, kau tahu Yunho sangat mencintaiku bukan? bagaimana jika aku meninggalkan Yunho begitu saja? dan bagaimana jika dia tahu siapa orang tuanya? Pasti menyedihkan, dan aku yakin sekarang dia sudah mengetahuinya.”

“Jae, aku bosan di sini. Aku ingin menemui Tuan  Jung, ku rasa aku rindu padanya” ucap Heechul

“eumbb. . aku akan mengantarmu ke sana” jawab Jaejoong asal, “aku yakin dia membutuhkan sentuhanmu eonni, bukankah istrinya tak bisa memberikannya malam ini?” ucap Jaejoong kemudian keluar dari ruang Chaerin.

Chaerin terisak, dia teringat semua perlakuannya pada keluarga Yong Bae. Dadanya bergemuruh, dia sulit menghirup oksigen, jantungnya terasa sangat sakit, bagai diperas, bahkan sakitnya terasa hingga ketangan kirinya.

. . . . . .. … ..

Yunho membuka matanya, mengamati sekitarnya. Dia merasa sesuatu ada yang hilang, tatapan matanya tertuju pada secarik kertas yang terlipat rapi di bantal yang Jaejoong kenakan semalam.

“Jae?” panggil Yunho saat menyadari Jaejoong tak ada di sampingnya, dia bergegas keluar untuk mencari Jaejoong, tapi nihil. Dia kembali ke kamarnya, mengambil kertas di atas bantal Jaejoong.

Yunho segera membuka dan membacanya.

Yunho, kau sudah bangun? Aku yakin saat kau membaca surat ini, semuanya telah berubah.

Yun, gumawo. . .

Gumawo, karena kamu telah benar-benar mencintaiku.

Tapi, aku datang dikehidupanmu hanya untuk membalas semua perbuatan orang tuamu, dan aku sudah melakukannya. Apa kau masih mencintaiku?

Yunho, mianhae. . .

Aku membohongimu, aku hanya memanfaatkanmu, aku membodohimu.

Setelah ini kau pasti akan tahu semua kebohonganku tapi aku memiliki alasan kuat melakukannya.

Dan inilah pengakuanku, seharusnya aku tak mengikutkanmu terlalu jauh dalam permainanku. Seharusnya aku tak merusakmu dengan ‘serbuk putih’ ku dan kemudian aku mengajakmu bercinta setelah kau setengah sadar.

Yun, kau ingat dengan surat perjanjian kita. Aku telah membuangnya, kau tak terikat lagi padaku.

Kau ingat dengan pertanyaanku semalam? Kau tak bisa memilih diantara aku dan orang tuamu bukan? dan pertanyaan ini, aku yang mengandung anakmu atau orang tuamu? Dan kau memilih aku yang mengandung anakmu.

Sekarang kau tahu siapa aku dan aku telah pergi dari kehidupanmu, kau bisa memilih orang tuamu. Tapi di satu sisi aku membawa kehidupan lain dalam rahimku. Sekarang kau pilih mana Yun?

-Jaejoong-

TBC__

a/n

huwaaa. . . .ini terusan yang kemaren. .maunya sih full ncnya yunjae, dan dikasih judul our sex time part B. . .tapi serius mentok gak bisa bikin nc yunjae. Malah muncul ide seperti ini. . sekali lagi mian karena updatenya lama, dan sekalinya update sungguh abstrak. . .dan terima kasih buat raders yang udah setia nunggu update nya ff saya *terharu*

ini ff mungkin gak akan lama lagi ending. . .terimakasih buat semua reader yang setia dari awal mpe sekarang. . . tanpa kalian ssaya gak akan nulis lagi. .  :*

baiklah. . .terimakasih sudah membacanya, jangan lupa komen yah, kritik boleh, tapi jangan pedes-pedes ya. . .serius sempet mati ide di ff ini hehehe. . .

sampai jumpa di update-an berikutnya. . .

-jaexi-

90 comments on “Avenger_14 (the secret)

  1. trnyta orang tua yunho dlu orang jhat
    gra2 kesalahan masa lalu ortunya, yunho msti rela ditinggalin umma
    ayolah appa cari umma
    umma lgi hamil little jung

  2. O:< astaga jaemaaaaa what the hall are you doing??
    Aishhh ngapa jadi repot begini,jaema udah dong bales dendamnnya itu lagi ngandung benran gitu?? Lu pasti lunya perasaan pan ama yunpa.. ia pannn???

  3. Haaah, akhirnya terbongkar semua,
    lok ngeliat ap yg ud d lakuin ama kluarga jung ke kluarga jae, wjar aja lok jae dendam bgt am mreka,
    penasaran sma klnjtan ksah yunjae, smg aj yunjae bsa brsatu,:)

  4. Hueeee satu lagi yg di protect

    Huaaaa.. Jaemom keren *0*
    pasti pilihan sulit buat yundad tuh,, tpi aku gk nyangka ternyata orng tuanya yundad kejam bgt ya..

  5. kasiaan chunnie biasanya dbkin lovey dovey trz sm suie..ini mlah crack pair..tak biasa dgn changsu..tp tak apalh changsu jg so hot”’!

  6. jae umma beneran hamil??? Yunho pasti bakal terpukul bgt pas tau semua kebohongan dan permainan balas dendam yg udh jae umma lakuin..
    Keluarga jung bener2 udh hancur berantakan.. Semua dendam jae udh terbalaskan,,, apa jae umma ga merasa kasian sm yunho yg ga tau apa2 tentang perbuatan umma sm appanya dimasa lalu..

  7. Loncat lg 😀

    ‘From the bed to the floor’ *nyanyi Kiss B bareng Umma

    Waaahh Ummaaaa setelah mereguk kenikmatan bersama Appa kau meninggalkannya begitu saja.
    Hadehhh bener2 dah nih naughty ‘n bitchy Joongie ​(¬_¬”)

  8. Jadi itu alasan jaejoong.. tapi kasihan jga Yunho yang gak tau apa” malh ikut kebawa-bawa..
    Yoochun semakin terpuruk sekarang..

  9. t’b0ngkar semuanya..
    Rupanya itu yg dlakukan orang tua yunho thdap keluarga jae.
    Wajar sja jae bgtu dendam.
    Tpi kasian yunho, kan dia ga salah.
    Smga mrka ttap b’sama

  10. Eotthokae, Cunnie kasian bgt, kenapa bener2 terpuruk dirimu chun… TToTT
    Umma hamil dan masih aja melancarkan revenge nya?????????????
    Aaaaaaaargh, makin seruuuu aja nih

  11. syang sekali part kmrn aku ga bca!!
    pw nya blm dpt T.T

    Cengo
    jadi itu alasan jae blas dendam???
    wajar aja sh kalo gtu critanya,,,
    kejam bgt dulu tuan jung!!

    eh???
    jaema hamil?????

  12. satu persatu keluarga jung ambruk… kira2 yunho gmn yah.. masihkan dia akan mencintai jejung??? apalagi kini jejung hamillll >.<

    yoochun~ah gws yahh… :*

  13. Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh Yunjae HOTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT
    Om jidat sakit,,,,,,,, hu hu jadi kasian sama om jidat
    Keluarga Jung benar benar udah hancur,,,,,
    Dan umma kini meninggalkan appa,,,
    Semoga aja umma hamil dan Yunjae kembali bersatu

  14. CRROOOOOTTTT *nosebleed
    Ukhh.. Uhukkk..kk..hh.. *megangin hidung
    Duh, baca cuplikan NC di chapter ini aja saya udah kayak gini, gimana baca full NC di part 13..

    Yunjae NC nya TOP banget eonni..
    Saya sudah tak bisa berkata apa-apa lagi.. *masih megangin hidung *cari tissue

    *kemudian hening

    ANDWAAAAAEEEEEEEEE!!
    Kok baru aja dilambungin dengan NC di bagian awal, sekarang akhir nya kok gini????????!!!
    JJ eomma, please jangan tinggalin yun oppa!!
    Jebaaaaaalllll!!!!!!

  15. huaaaa nc nya so hoooooottttt ampek panas sendiriiiii jaexi..

    akhirnya semuanya telah di ngkap oleh jae

  16. OMG Jejung ngaku tp Yunho blom tau alesannya…!
    OMGSUN…!!! NC nya HOT…!!!

    unnie buat jejung hamil anaknya Yunho a.k.a adekku (?), trus nyesel udh bo’ongin Yunho…
    Buat keluarga Jung menjauh aja dari kehidupan YunJae…
    And Chunnie… Jaga dirimu baik-baik… (?)

  17. udah apdet ya? baru periksa >_<
    heheheeheh~
    astaga =___="
    Derita banget hidup si uchun T^T
    oalah…
    ini lagi si jaema..
    hamil sih hamil -_-"
    tapi tetep aja mau ngancurin keluarga appa T^T
    aigoo~ appa bear kasihan banget T^T
    buat jaema nyesal seumur2 thor..
    #ga tega yunpa disiksa T^T
    masa lalu jaema gitu ya? heummm~

  18. hati umma d penuhi dgn dendam kesumat, gak ada yg bisa mnghentikanx biarpun semua x hmpir d genggamanx. appa mngkin kh brubah mnjadi sosok lain kalo dia mmilih umma n baby x? apa dendam bhkan akn brlanjut? hati chunnie brmasalah, minsu mau pergi dri korea? spa lgi yg mnjdi sndaran chunnie?

  19. yunjae bakalan balik lagi khan.FIGHTING chingu.tulisan chingu simple tapi menarik buat dibaca.Penggambaran karakternya juga sangat kuat.Bikin iri aja.hiks..
    apa nggak tertarik buat bikin novel trus dikirim ke penerbit?Atau malah udah?

  20. Ya ampun uchun,kau kasihan sekali nak..
    Gk bisakah yoosumin setidaknya berteman..huhu
    ntu uchun menderita sendiri..
    *peluk2 uchun*

Tinggalkan komentar